Masalah Belajar Bahasa Inggris di Indonesia
Belajar bahasa Inggris adalah keterampilan penting di era globalisasi ini. Apalagi, bahasa Inggris semakin banyak dipakai dalam media digital. Namun, banyak pelajar di Indonesia menghadapi berbagai kendala dalam menguasai bahasa ini. Berikut adalah beberapa masalah belajar bahasa Inggris yang sering dihadapi saat belajar bahasa Inggris di Indonesia dan solusi yang mungkin bisa membantu.
1. Kurangnya Motivasi dan Dukungan Lingkungan
Salah satu tantangan terbesar dalam belajar bahasa Inggris di Indonesia adalah kurangnya motivasi. Hal ini mungkin karena pengalaman belajar bahasa Inggris di sekolah formal yang kurang menyenangkan. Pengajaran bahasa Inggris di sekolah format memang mengutamakan kemampuan untuk mengerjakan tes dan kurang melatih untuk komunikasi.
Bahasa Inggris juga jarang dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa daerah. Namun demikian, suatu saat bahasa Inggris menjadi syarat mutlak dan menakutkan dalam dunia studi dan kerja.
Solusi:
- Berpikir panjang akan kebutuhan di masa depan. Steve Jobs menceritakan pengalamannya tentang “connecting dots”. Intinya, kita harus memiliki banyak ketrampilan (dots) di masa lalu dan sekarang sehingga ketika dibutuhkan akan siap di masa mendatang. “Dots” ini tidak bisa disiapkan secara mendadak di masa mendatang.
- Memilih lingkungan yang memberi dorongan serupa. Berteman dengan orang yang memiliki motivasi sama, bergabung dengan komunitas atau kursus bahasa Inggris akan menjaga agar kita selalu dalam jalur yang sama dengan mereka yang memiliki motivasi tinggi belajar bahasa Inggris
2. Metode Pembelajaran yang Kurang Efektif
Banyak sekolah dan kursus bahasa Inggris masih menggunakan metode konvensional, seperti menghafal grammar tanpa praktik berbicara. Hal ini membuat siswa kesulitan menggunakan bahasa Inggris secara aktif. Tujuan pembelajaran harus mengarah ke kemampuan berkomunikasi.
Solusi:
- Memilih tempat belajar yang lebih banyak mengajarkan kemampuan berkomunikasi. Lebih banyak memberikan praktek bukan sekedar belajar tata bahasa
- Bahasa Inggris tidak bisa dikuasai secara instan kecuali bagi mereka yang memiliki bakat bahasa istimewa. Tawaran untuk menguasai bahasa Inggris secara cepat biasanya lebih ke penguasaan ekspresi baku yang dapat diperoleh melalui drill sehingga terjadi otomatisasi. Namun, bisakah ketrampilan ini mendukung Anda untuk mampu mengungkapkan gagasan/topik bebas?
3. Kurang Percaya Diri dalam Berbicara
Pembelajaran bahasa harus didukung oleh sikap yang tepat dalam belajar. Masalah belajar bahasa Inggris ini banyak yang berakar dari rasa takut salah dan malu menjadi penghambat utama banyak pelajar Indonesia dalam berbicara bahasa Inggris. Mereka sering khawatir dihakimi karena pengucapan atau grammar yang kurang tepat. Padahal, sejatinya membuat kesalahan merupakan satu tahapan dari belajar
Solusi:
- Kesalahan grammar adalah hal lumrah sejauh pesan yang dimaksud dapat tersampaikan. “Accuracy” dapat dikesampingkan bagi pemula karena keberanian berbicara lebih diutamakan.
- Ingat bahwa kesalahan adalah bagian dari proses belajar. Jangan berharap agar setiap kesalahan LANGSUNG harus dikoreksi guru. Yang penting adalah mengembangkan “grammar awareness”, sebuah kesadaran akan kesalahan diri dan orang lain. Dengan cara ini maka penguasaan akan bertahan lebih lama dibanding menghafalkan tata bahasa.
- Tata bahasa merupakan alat untuk mengungkapkan gagasan. Tenses tidak terlalu penting sejauh tidak mengganggu komunikasi. Yang terpenting adalah memahami konstruksi kalimat untuk mengungkapkan gagasan.
- Pengguna bahasa Inggris sebagai bahasa Asing tidak perlu berambisi untuk memiliki pronunciation seperti penutur asli. Kita belajar bahasa Inggris menjelang dewasa sehingga organ pengucapan kita sdh terbentuk oleh bahasa ibu dan bahasa kedua. Yakinlah dengan pronunciation kita pun, lawan bicara kita mampu memahami. Kalaupun tidak, dalam proses komunikasi akan ada tahapan pengulangan, konfirmasi atau klarifikasi.
4. Minimnya Akses ke Sumber Belajar Berkualitas
Di daerah terpencil, akses ke guru bahasa Inggris yang kompeten dan materi pembelajaran berkualitas masih terbatas menjadi masalah belajar bahasa Inggris.. Buku dan media pembelajaran bahasa Inggris juga sering mahal. Namun, hal ini sudah mulai teratasi dengan kemajuan teknologi.
Solusi:
- Memanfaatkan sumber belajar online gratis secara online.
- Mengunduh e-book atau materi PDF
- Memanfaatkan AI
5. Pemahaman yang kurang tepat
Banyak pemahaman yang kurang tepat terhadap proses belajar bahasa Inggris sehingga hal ini dapat mengganggu.
Solusi:
- Kosa kata dapat dihafalkan secara terpisah, namun harus digunakan
- Ketika membaca sebuah buku atau artikel, kita tidak perlu memahami semua arti kata. Fokus kita adalah memahami isi. Tentunya hal memerlukan dasar kosa kata yang cukup.
- Ketika mendengarkan pun kita juga belum tentu bisa menangkap semua kata yang diucapkan. Yang penting kita dapat menangkap isi pembicaraan. tentunya hal ini harus dilatih secara bertahap.
- Tidak perlu risau dengan pronunciation yang tidak mirip penutur asli (lihat poin 3 di atas). Banyak varian penutur bahasa Inggris di dunia termasuk dialek kita. Namun, paling tidak kita harus belajar dari “model/guru” yang benar. Bila tidak, kesalahan di awal akan membatu dan sulit diperbaiki.
- Belajar “tenses” tidak sepenuhnya dapat membantu kita mengungkapkan gagasan. Seharusnya kita belajar “konstruksi kalimat”
Masalah Belajar bahasa Inggris : Kesimpulan
Belajar bahasa Inggris di Indonesia memang memiliki tantangan tersendiri, mulai dari lingkungan yang kurang mendukung hingga metode pembelajaran yang belum optimal. Namun, dengan motivasi tinggi, pemanfaatan teknologi, dan praktik konsisten, semua kendala ini bisa diatasi.
Apakah Anda juga mengalami masalah belajar bahasa Inggris? Bagikan pengalaman Anda di kolom komentar!
Untuk informasi program, kunjungi https://liayogyakarta.com/program-kursus-lia/
KONTAK KAMI
CS Pandeansari 1 https://wa.me/6282260862122